Senin, 23 Juni 2014

Misteri Orang Menguap

























Sobat, pasti kalian tahu kan apa itu menguap? Yap, singkatnya ialah proses membuang membuka mulut untuk menarik napas secara reflex. Nah, fenomena ini adalah hal yang wajar dan seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah sobat tau apa penyebab dari menguap? Untuk lebih jelasnya yuk kita lanjut, check it out! :)

Ada banyak penjelasan tentang apa dan mengapa orang bisa menguap. Dan akhirnya aku putusin untuk ngambil beberapa penjelasan aja. Karena kalo diketik semua, bisa pusing pegel jari-jari ku -_- .

Oke langsung aja, salah satu penjelasannya berasal dari Eyang WIKIPEDIA. Menurutnya, menguap berasal dari kata kuas KUAP. Yap, kuap sayur (abaikan).  Kuap adalah gerakan refleks menarik dan menghembuskan napas yang sering terjadi saat seseorang merasa letih atau mengantuk. Seringkali dikatakan bahwa penyebabnya adalah jumlah oksigen di paru-paru  yang rendah. Nah uniknya, menguap ini sangat mudah menular.  55% orang-orang yang melihat seseorang menguap akan ikut menguap dalam waktu lima tahun menit berikutnya. Agak aneh ya, tapi itulah fenomena yang sebenarnya. 

Nah itu tadi sedikit penjelasan tentang apa itu menguap (Sebenernya sih nggak sedikit ya, tapi yaudahlah ya -_- ). And next, aku akan kasih tempe tahu apasih alasan sebenarnya dari menguap. Salah satu penjelasan yang paling sering disampaikan oleh para ahli adalah bahwa menguap membantu menarik sejumlah besar udara untuk meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan kandungan oksigen dalam darah.

Dan ada juga nih ide menarik tentang alasan menguap yang muncul beberapa tahun terakhir ini melalui hipotesis hipertensi hipertermia. (nah loh apa tuh hipertermia? Bagi yang gatau silakan searching sendiri ya :D ) Menguap ini diketahui dapat membantu mendinginkan otak kita. Pada tahun 2007, ditemukan bahwa menempelkan kemasan hangat atau dingin di dahi dapat mempengaruhi seberapa sering orang menguap saat menonton video yang menampilkan orang lain menguap. Dan ternyata kemasan yang dinginlah yang dapat  mengurangi penguapan. (tepuk tangan 1.143,98 x)

Tapi tunggu dulu sob, ternyata beberapa peneliti sosial melihat bahwa menguap ini berkaitan dengan mimikri dan empati. Eit, tapi mimikri disini bukan sebagai bunglon loh ya, tapi maksudnya sebagai kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Contohnya, orang kerap kali tertawa saat orang lain tertawa, tersenyum saat yang lain tersenyum dan cemberut saat orang lain cemberut. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa orang dengan tingkat empati tinggi cenderung  lebih mudah tertukar tertular saat melihat orang lain menguap. Tapi jangan salah ya, meskipun menguap bisa tertular, bukan berarti ini virus berbahaya ya. Nah uniknya  seseorang yang meyandang autisme atau mengalami gangguan kepribadian schizotypal  tidak mengalami hal ini.

Jadi sobat yang bisa menguap dan sering tertular kalau melihat orang lain menguap harus banyak-banyak bersyukur ya. Karna itu tandanya sobat masih normal :D

Oke deh, sekian dulu ketokan ketikan dari Ananda tentang nguap – menguap. semoga sobat nggak menguap ya saat baca artikel ini :D and bisa menambah wawasan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar